Milan - Pelatih AC Milan, Leonardo menilai, kekalahan 0-4 yang diderita timnya dalam "Derby della Madonnina", Sabtu (29/8) terjadi gara-gara Gennaro Gattuso mengalami cedera. Namun, ia mengaku bisa mengerti menerima kenyataan tersebut.
Derbi Milan kali ini memang sungguh unik. Bukan cuma soal skor, tetapi juga mengenai ulah Gattuso yang berujung ketimpangan dan kekalahan Milan. Masalah bermula ketika dalam keadaan Milan tertinggal 0-1, Gattuso menjatuhkan Samuel Eto'o di kotak penalti pada menit ke-35.
Sebagai ganjaran, Gattuso mendapat kartu kuning plus hukuman penalti. Menurut Leonardo, Gattuso berada dalam kondisi cedera pergelangan kaki, ketika tampil. Karenanya, ada unsur ketidaksengajaa, ketika Gattuso melanggar Eto'o di kotak penalti. Pelanggarannya kepada Eto'o juga membuat cedera semakin parah.
Maka, setelah eksekusi diselesaikan dengan baik oleh Diego Milito, Gattuso minta digantikan. Leonardo pun menugaskan Clarence Seedorf untuk turun ke lapangan. Seedorf kemudian menyiapkan diri. Namun, Gattuso merasa Seedorf terlalu lama. Itu membuat Gattuso kesal karena selama menunggu Seedorf, ia terpaksa bermain dalam keadaan cedera.
Entah karena alasan apa, Gattuso kemudian mengganjal Wesley Sneijder sehingga membuahkan kartu kuning kedua pada menit ke-40. "Saya pikir ada ketidakpastian dan rentetan insiden yang membuat (pertandingan) ini sulit bagi kami. Gattuso cedera dan memaksakan diri kembali bermain.
Jadi, penundaan karena menyiapkan Seedorf, yang mengalami gangguan betis, menambah (masalah) dan pertandingan berubah," paparnya. "Ini hanyalah satu hal yang terjadi setelah hal lainnya dan ini berubah menjadi reaksi berantai. Penalti itu tak perlu terjadi bila Gattuso bugar," lanjutnya. Penalti dan terusirnya Gattuso itulah yang merusak turunnya mental dan kualitas permainan Milan.
Menurutnya, bermain dengan sepuluh pemain dengan keadaan tertinggal dua gol akan sulit bagi tim mana pun juga. Betul saja. Setelah Gattuso keluar, Inter semakin leluasa membongkar benteng Milan. Hasilnya, mereka menambah dua gol melalui Maicon di menit ke-45 dan Dejan Stankovic di menit ke-67.
Derbi Milan kali ini memang sungguh unik. Bukan cuma soal skor, tetapi juga mengenai ulah Gattuso yang berujung ketimpangan dan kekalahan Milan. Masalah bermula ketika dalam keadaan Milan tertinggal 0-1, Gattuso menjatuhkan Samuel Eto'o di kotak penalti pada menit ke-35.
Sebagai ganjaran, Gattuso mendapat kartu kuning plus hukuman penalti. Menurut Leonardo, Gattuso berada dalam kondisi cedera pergelangan kaki, ketika tampil. Karenanya, ada unsur ketidaksengajaa, ketika Gattuso melanggar Eto'o di kotak penalti. Pelanggarannya kepada Eto'o juga membuat cedera semakin parah.
Maka, setelah eksekusi diselesaikan dengan baik oleh Diego Milito, Gattuso minta digantikan. Leonardo pun menugaskan Clarence Seedorf untuk turun ke lapangan. Seedorf kemudian menyiapkan diri. Namun, Gattuso merasa Seedorf terlalu lama. Itu membuat Gattuso kesal karena selama menunggu Seedorf, ia terpaksa bermain dalam keadaan cedera.
Entah karena alasan apa, Gattuso kemudian mengganjal Wesley Sneijder sehingga membuahkan kartu kuning kedua pada menit ke-40. "Saya pikir ada ketidakpastian dan rentetan insiden yang membuat (pertandingan) ini sulit bagi kami. Gattuso cedera dan memaksakan diri kembali bermain.
Jadi, penundaan karena menyiapkan Seedorf, yang mengalami gangguan betis, menambah (masalah) dan pertandingan berubah," paparnya. "Ini hanyalah satu hal yang terjadi setelah hal lainnya dan ini berubah menjadi reaksi berantai. Penalti itu tak perlu terjadi bila Gattuso bugar," lanjutnya. Penalti dan terusirnya Gattuso itulah yang merusak turunnya mental dan kualitas permainan Milan.
Menurutnya, bermain dengan sepuluh pemain dengan keadaan tertinggal dua gol akan sulit bagi tim mana pun juga. Betul saja. Setelah Gattuso keluar, Inter semakin leluasa membongkar benteng Milan. Hasilnya, mereka menambah dua gol melalui Maicon di menit ke-45 dan Dejan Stankovic di menit ke-67.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar